FAQ

Dari mana asal uap air yang ada di dalam trafo?

Uap air dapat masuk ke trafo melalui beberapa cara. Yang paling umum adalah melalui pernapasan. Setiap hari volume minyak dalam trafo berubah sesuai dengan beban dan suhunya, dan ada udara yang masuk dan keluar trafo melalui pernapasan. Meskipun udara harus melewati kompartemen gel silika sebelum masuk ke tangki, namun udara tersebut tidak dapat dikeringkan hingga kelembaban mencapai 0%. Jadi ada sedikit kelembaban yang masuk ke tangki setiap hari. Kelembapan ini akan terus menumpuk jika terjadi secara terus menerus dalam waktu 40 tahun. Namun, ini bisa dicegah dengan trafo tertutup atau dengan meletakkan kantong karet di dalam pernapasan.

Selain itu, uap juga dapat terjadi karena kertas insulasi di dalam trafo. Molekul air juga dapat dihasilkan oleh degradasi bahan selulosa. Reaksi kimia akan bekerja lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi atau dengan adanya oksigen atau air. Ini berarti bahwa semakin banyak air yang menumpuk di trafo maka semakin banyak pula air yang dihasilkan. Ini merupakan dampak yang tidak dapat dihindari.

Terakhir, air juga bisa masuk ke trafo jika ada kebocoran pada gasket atau ketika tangki terbuka saat sedang diperbaiki.

Biasanya bagian mana trafo yang sering mengalami kelembapan?

Umumnya, kelembapan terjadi di bahan isolasi trafo. Meskipun kelembaban hanya ditemukan dalam minyak, namun ada juga sejumlah kecil air di dalam tangki. Umumnya volume air dalam trafo besar kurang dari satu gelas penuh, sementara di dalam tangki ada ribuan liter minyak. Kita dapat menyimpulkan bahwa total volume air yang ada di dalam minyak adalah kurang dari 2%, sementara dalam bahan insulasi adalah 98%.

Apa pengaruh kelembapan terhadap karakteristik trafo?

Kelembapan yang ada di dalam minyak dan kertas insulasi dapat menimbulkan efek negatif terhadap penurunan tegangan. Jika konsentrasi air semakin tinggi, maka penurunan tegangan pun menjadi semakin rendah. Efek negatif ini terutama terlihat pada saat fase perubahan trafo (saat peningkatan atau penurunan beban). Pada saat ini terjadi pertukaran molekul air antara isolasi dan minyak sehingga nilai penurunan tegangan menjadi turun secara drastis.

Tidak itu saja, kelembapan juga meningkatkan kecepatan degradasi kertas isolasi. Semakin banyak air yang ada di dalam kertas maka semakin cepat pula degradasi terjadi. Jika kadar air dalam kertas meningkat sebesar satu persen, maka umur trafo akan berkurang 50 persen.

Apa solusi terbaik untuk mengeringkan trafo daya?

Teknik vakum (yaitu pemanasan dengan frekuensi rendah atau lainnya) merupakan cara yang paling efisien untuk mengeringkan transformator daya. Dengan teknik ini, puluhan liter air dapat diekstraksi dalam waktu beberapa hari. Namun dengan teknik, trafo harus dimatikan selama sekitar satu minggu. Selain itu, ada risiko kerusakan jika teknik vakum diterapkan di dalam tangki. Selain membutuhkan biaya yang besar, pemeliharaan ini juga membutuhkan tim yang terlatih dan bahan khusus.

Memang mengeringkan kertas dengan mengeringkan oli saat trafo bekerja juga bisa dilakukan. Tetapi proses ini membutuhkan waktu yang lama. Mensirkulasikan dan mengeringkan sekitar 2% air dalam minyak selama beberapa hari akan menjadi tidak efisien. Apalagi karena kelembapan pada minyak itu akan terjadi lagi beberapa bulan setelah perawatan. Namun, mengeringkan minyak dalam waktu lama akan menjaga kondisi minyak agar tetap kering sehingga penurunan tegangan tetap tinggi, selain itu dapat membuang kelembapan dari kertas sehingga memperpanjang umur trafo. Cara ini dapat dilakukan secara online tanpa memerlukan operator.

Apakah mungkin mengetahui tingkat kebasahan kertas insulasi di dalam trafo?

Ya, hal ini bisa dilakukan. Caranya adalah dengan mematikan trafo terlebih dahulu, kemudian membukanya lalu mengambil sampel kertas untuk dianalisis di laboratorium. Cara ini sangat akurat tetapi sulit diterapkan.

Cara lain adalah dengan memeriksa jumlah atau konsentrasi air dalam minyak. Kurva kesetimbangan akan menghubungkan konsentrasi air dalam minyak, suhu minyak dan kadar air dalam kertas. Cara ini mungkin tidak akurat karena harus dilakukan saat trafo dalam fase kesetimbangan yang hampir tidak pernah terjadi ketika trafo dalam posisi bekerja. Namun, menggabungkan cara ini dengan memantau konsentrasi air dan suhu minyak secara terus menerus dapat memberikan gambaran tren yang cukup akurat, sehingga kandungan air dalam kertas insulasi dapat diketahui.

Berapa tingkat kadar air yang dapat diterima dalam kertas insulasi?

Umumnya, kadar air di kertas trafo baru adalah lebih rendah dari 1%, sementara idealnya mendekati 0,5%. Seiring dengan berjalannya waktu, tingkat kebasahan pada trafo akan semakin meningkat. Menurut standar (CIGRE, IEC, IEEE), kadar air dalam trafo daya harus dijaga agar berada di bawah 2%. Jika berada di atas tingkat ini, maka trafo akan dianggap dalam keadaan basah dan harus segera dilakukan pengeringan.

Apakah evaluasi tingkat air di trafo bisa dilakukan hanya dengan memperhitungkan PPM air dalam minyak saja?

Tidak. PPM air dalam minyak tidak cukup untuk menentukan tingkat air dalam trafo. Pertama-tama, PPM selalu berubah tergantung pada beban dan status trafo saat ini. Selain itu, nilai PPM juga harus selalu dikaitkan dengan suhu minyak. Adalah normal bahwa minyak dalam keadaan hangat memiliki lebih banyak air karena tingkat kelarutan air dalam minyak akan semakin naik pada suhu yang tinggi. Oleh karena itu PPM yang tinggi tidak selalu berarti trafo dalam keadaan basah dan sebaliknya PPM yang rendah tidak berarti trafo dalam keadaan kering. Idealnya, semua nilai ini harus dipantau secara rutin dengan juga mempertimbangkan tingkat saturasi relatif (%RS) air dalam minyak karena memberikan indikasi yang lebih akurat daripada PPM.

Berapa seharusnya nilai relatif maksimum air jenuh dalam minyak?

Idealnya, nilai saturasi relatif (%RS) harus selalu berada di bawah 20%. Di atas nilai ini penurunan tegangan minyak bisa turun drastis. Misalnya, jika nilai 30% RS maka penurunan tegangan bisa turun hingga sekitar 70% dari nilai awalnya, dan jika nilai 50%RS maka penurunan tegangan bisa turun hingga sekitar 35% dari nilai awalnya.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan TRANSEC untuk mengeringkan trafo daya?

Ini sangat tergantung pada kondisi trafo dan jumlah air yang tersedia. Dalam hal ini kecepatan ekstraksi untuk TRANSEC tinggi. Ketika 20 PPM masuk ke unit hanya 1 PPM yang keluar, tetapi jika PPM air dalam minyak rendah maka kecepatan ekstraksi secara keseluruhan akan menjadi lebih lambat. Setiap silinder dapat mengekstraksi minimal 3 liter air. Tingkat PPM air dalam minyak akan tinggi jika trafo dalam keadaan sangat basah dan minyak cukup hangat. Unit TRANSEC dapat mengekstraksi 10 liter hanya dalam waktu 6 bulan. Namun, jika unit yang sama dipasang pada trafo baru, trafo tersebut tidak akan mencapai saturasi selama beberapa tahun karena air yang diekstraksi lebih sedikit.

Apakah TRANSEC bisa mengeringkan kertas insulasi?

Tidak bisa. TRANSEC adalah sistem yang "pasif" dan hanya bisa mengeringkan minyak secara terus menerus. TRANSEC tidak dapat melakukan ekstraksi air dari kertas karena tidak memiliki vakum. Meskipun demikian, STREAMER telah menambahkan kemampuan TRANSEC untuk menghentikan pengeringan ketika nilai kadar air tertentu telah tercapai. Dengan demikian, pengguna dapat mengontrol tingkat pengeringan trafo.

Apakah TRANSEC dapat dipasang dan dipelihara secara online?

Ya, tentu saja. Tidak itu saja, setelah dipasang dan bekerja, TRANSEC juga tidak memerlukan operator.

Apakah TRANSEC mengikuti standar kelistrikan?

Ya, unit TRANSEC sudah memenuhi IEEE Std C57.140-2006. Demikian juga dengan kabinet pemantauan yang telah memenuhi standar Tegangan Rendah dan EMC. Unit TRANSEC juga telah memenuhi persyaratan CE. Selain itu, tes internal (tekanan, getaran, iklim) juga dilakukan untuk mengontrol kebocoran di dalam unit.

Dapatkah saya memindahkan TRANSEC dari satu trafo ke trafo lainnya?

Ya, hal ini bisa dilakukan. Namun, pemindahan ini memiliki dua kelemahan. Pertama-tama, sebelum memindahkan unit TRANSEC ke trafo lain, silinder filter harus terlebih dahulu diganti dengan silinder baru. Umumnya, silinder lama akan berisi sekitar 40 liter minyak yang berasal dari trafo pertama dan minyak ini tidak boleh tercampur dengan minyak dari trafo kedua. Kelemahan kedua adalah segera setelah unit TRANSEC dilepaskan dari trafo 1, maka produksi dan konsentrasi uap air di trafo ini akan mulai naik lagi. Melepaskan unit TRANSEC dari trafo ini dapat dilakukan selama kadar air dalam kertas telah diturunkan ke tingkat yang rendah (di bawah 1,8%).

Prosedur perawatan apa yang diperlukan untuk TRANSEC?

TRANSEC hanya memerlukan sedikit perawatan. Selain itu, TRANSEC tidak memerlukan personel untuk mengoperasikannya. Satu-satunya bagian yang bergerak dari unit ini adalah pompa yang akhirnya akan berhenti bekerja setelah lebih dari 10 tahun digunakan, namun pompa ini dapat dengan mudah diganti. Disamping itu, silinder dan filter partikel juga harus diganti jika telah mencapai titik jenuh. Semua pengoperasian ini dapat diselesaikan saat trafo sedang online.

Bisakah partikel dari bahan yang disaring masuk ke trafo?

Tidak. Tidak. Filter partikel selalu dipasang sebelum ada aliran keluar agar tidak ada partikel yang masuk ke trafo.

Apakah mungkin menggunakan TRANSEC pada trafo yang sudah dilengkapi dengan unit DGA?

Tentu saja. TRANSEC tidak mengubah konsentrasi 9 gas terlarut. TRANSEC hanya mengekstrak molekul air. Oleh karena itu, hasil DGA tidak akan memberikan banyak pengaruh. Bahkan menghubungkan unit DGA dan TRANSEC ke katup bawah dan atas yang sama dapat dilakukan jika katup trafo terbatas.

Bisakah TRANSEC berfungsi pada trafo dengan minyak ester alami?

Ya. Agar Streamer dapat menjaga kecukupan minyak di dalam unit dan menyesuaikan kekuatan pompa maka jenis minyak yang diperlukan harus disebutkan dalam permintaan.

Tolong isi formulir